Pangerjaan semua sudah pada tahap akhir kemungkinan akan mulai bisa di gunakan akhir bulan ini, numun persoalanya bukan pada pengrenopasianya melain apakah akan diadaknya atau tidak angenda tahunan Desa Bagan laguh ini, Pernyataan yang sangat mencengankan di sampaikan oleh ketua pemuda Desa Bagan Laguh Menyatakan agenda tahunan ini kemungkinan besar tidak akan di adakan menyangkut masal keuangan pemuda yang belum stabil dan sponsor yang tidak lagi mau mensponsori peryataan ini di sampaikan oleh ketua pemuda Bagan Laguh Di saat beliau Menghadiri acar kunjungan remaja misjid Desa Bagan laguh di Pulau Terapung, hal senda di tepis oleh Kepala Desa Bagan Laguh Bapak Mokti Ali Namun di sela-sela kegiatan kunjungan itu beliu belum memberikan tanggapan, namun tanggapan berbeda yang di lontarkan oleh salah seorang pemuda Bagan Laguh sebut saja Namanya Dedi Khusnadar dia berpendapat agenda ini akan tetap dilaksanakn selain agenda tahuna yang di tunggu oleh seluruh masarakat Pelalawan Dan ivent ini adalah kerja kesar karya Para pendalu Pebbal dan sulur lapisan masarakat Desa Bagan Laguh dan agenda ini akan di laksanakan karna itu sudah harga mati, persoalan ini menjadi siur apakah agenda tahunan yang sudah di dukuang oleh prasana dan infrastruktur yang memadai namun kita tunggu saja konfirmasinya beberapa pekan kedepan.....
Rabu, 04 Juni 2014
Minggu, 11 Desember 2011
kita adalah bangsa yang besar ...yang mempunyai bergam budaya,dan didalam budaya terdapat pula suku yang berbeda dan didalam suku yng brbeda trdpat satu tekat yang besar yaitu senasib sepenaggungan,kok takuang samo ditukuk ,kok talobih samo dibagi.kok ado nan salah sling maingat'an dalam khidupan sehari-hari
Sabtu, 10 Desember 2011
MOKTI ALI, S.Pd.I |
Jeritan Seorang Insan
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Aku dilahirkan di dunia yang fana ini dengan suku yang melekat di dalam
batinku yaitu Suku Payung. Bertahun-tahun aku menunggu dan merindukan
akan kebersamaan yang tak pernah aku rasakan seumur hidup ku di dalam
suatu suku yang ada pada diriku. Sejak sekian lama aku mengharapakan
perdamain,kesejahteraan, kasih sayang, Berat Sama Dipikul Ringan Sama
Dijinjing di antara sesama suku.
...
Aku seakan-akan menjerit, meminta kepada yang kuasa “Ya Allah
satukanlah suku kami yang kini terpecah seakan tak bisa besatu kembali”.
Tapi aku menyadari semua itu tak akan bisa aku lakukan dengan seorang
diri tanpa kebersamaan dari adik-adik, abang-abang, datuk, nenek moyang,
dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.
Hanya kepada Mu ya Allah
aku mencurahkan isi hati yang tak bisa aku lampiaskan, sungguh aku tak
bisa merasakan arti sebuah perdamain di dalam suatu suku. Aku meronta
menangis tapi semua itu tak ada jawaban. Apakah yang harus aku lakukan
??? Agar membuat suku ku kembali utuh seperti sedia kala.
Aku
iri kepada suku-suku yang lainnya, agar bisa Duduk Sama Rendah dan Tegak
Sama Tinggi, entah mengapa aku berfikiran seperti itu. Mungkin karena
aku tak pernah merasakan kehangatan dan perdamain di dalam suku sendiri.
Berderai tangis dan air mata yang keluar dari pelupuk mata ku yang tak
pernah mengandung arti sebuah kehidupan. Aku tak banyak mengarapakan
impian, yang aku butuhkan hanya satu “ Satukan Suku Ku Kembali ”. Tapi,
mengapa semua itu sungguh sulit ? Apa salah da dosa Kami sehingga suku
yang ku bangga-banggakan selama ini hancur di telan masa.
Wahai
para ketua suku dan semua yang suku payung, janganlah kau anggap suku
payung lemah dimata mu sendiri dan para suku-suku yang lainnya. Mana
rasa cinta dan kasih sayang mu kepada suku mu sendiri, sungguh kau tak
memperdulikan suku Kita, mungkin kau mengharapkan perpecahan dan
pertikaian ?
Coba Anda fikirkan ? jikalau semua orang tua,
induk suku kita telah tiada lagi, bagaimana nasib dari suku payung yang
semakin hari semakin hancur, sementara kami sebagai generasi penerus
hanya bisa berkata dan tak bisa berbuat apa-apa, kami hanya berharap
suku payung kembali bangkit dari keterpurukan, tetapi semua tak lepas
dari bimbingan orang tua kami semua.
Walau pun semua itu
hanyalah impian yang tak mungkin bisa terwujud kembali, dan aku
menyadari persukuan ku memang tak berarti apa-apa bagi semua insan, tapi
mengapa semua itu terjadi di suku kita ? Sungguh aku tak mengerti
dengan semua ini, aku tak mampu hidup jika aku melihat suku yang selama
ini menjadi pedoman hidup ku hancur tanpa meninggalkan bekas.
Sungguh tak berharganya suku ini jika kita tak mampu bangkit dan hidup
kembali.Aku hadir di sini dengan tujuan utuk mengumpulkan dan menyatukan
kembali semua suku Payung yang ada di Kecamatan Bunut dalam satu
ikatan, yaitu Kumpulan Tobo Suku Payung Kecamatan Bunut.
Wassalamu’alaikum Wr. WbLihat Selengkapn
· 3 September pukul 7:52 OLEH Mokti Ali
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Aku dilahirkan di dunia yang fana ini dengan suku yang melekat di dalam batinku yaitu Suku Payung. Bertahun-tahun aku menunggu dan merindukan akan kebersamaan yang tak pernah aku rasakan seumur hidup ku di dalam suatu suku yang ada pada diriku. Sejak sekian lama aku mengharapakan perdamain,kesejahteraan, kasih sayang, Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing di antara sesama suku.
...
Aku seakan-akan menjerit, meminta kepada yang kuasa “Ya Allah satukanlah suku kami yang kini terpecah seakan tak bisa besatu kembali”. Tapi aku menyadari semua itu tak akan bisa aku lakukan dengan seorang diri tanpa kebersamaan dari adik-adik, abang-abang, datuk, nenek moyang, dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.
Hanya kepada Mu ya Allah aku mencurahkan isi hati yang tak bisa aku lampiaskan, sungguh aku tak bisa merasakan arti sebuah perdamain di dalam suatu suku. Aku meronta menangis tapi semua itu tak ada jawaban. Apakah yang harus aku lakukan ??? Agar membuat suku ku kembali utuh seperti sedia kala.
Aku iri kepada suku-suku yang lainnya, agar bisa Duduk Sama Rendah dan Tegak Sama Tinggi, entah mengapa aku berfikiran seperti itu. Mungkin karena aku tak pernah merasakan kehangatan dan perdamain di dalam suku sendiri.
Berderai tangis dan air mata yang keluar dari pelupuk mata ku yang tak pernah mengandung arti sebuah kehidupan. Aku tak banyak mengarapakan impian, yang aku butuhkan hanya satu “ Satukan Suku Ku Kembali ”. Tapi, mengapa semua itu sungguh sulit ? Apa salah da dosa Kami sehingga suku yang ku bangga-banggakan selama ini hancur di telan masa.
Wahai para ketua suku dan semua yang suku payung, janganlah kau anggap suku payung lemah dimata mu sendiri dan para suku-suku yang lainnya. Mana rasa cinta dan kasih sayang mu kepada suku mu sendiri, sungguh kau tak memperdulikan suku Kita, mungkin kau mengharapkan perpecahan dan pertikaian ?
Coba Anda fikirkan ? jikalau semua orang tua, induk suku kita telah tiada lagi, bagaimana nasib dari suku payung yang semakin hari semakin hancur, sementara kami sebagai generasi penerus hanya bisa berkata dan tak bisa berbuat apa-apa, kami hanya berharap suku payung kembali bangkit dari keterpurukan, tetapi semua tak lepas dari bimbingan orang tua kami semua.
Walau pun semua itu hanyalah impian yang tak mungkin bisa terwujud kembali, dan aku menyadari persukuan ku memang tak berarti apa-apa bagi semua insan, tapi mengapa semua itu terjadi di suku kita ? Sungguh aku tak mengerti dengan semua ini, aku tak mampu hidup jika aku melihat suku yang selama ini menjadi pedoman hidup ku hancur tanpa meninggalkan bekas.
Sungguh tak berharganya suku ini jika kita tak mampu bangkit dan hidup kembali.Aku hadir di sini dengan tujuan utuk mengumpulkan dan menyatukan kembali semua suku Payung yang ada di Kecamatan Bunut dalam satu ikatan, yaitu Kumpulan Tobo Suku Payung Kecamatan Bunut.
Wassalamu’alaikum Wr. WbLihat Selengkapn
Langganan:
Postingan (Atom)